Beranda | Artikel
Mengajarkan Adab Makan Kepada Anak
Selasa, 22 September 2020

Bersama Pemateri :
Ustadz Abu Ihsan Al-Atsary

Mengajarkan Adab Makan Kepada Anak merupakan kajian Islam ilmiah yang disampaikan oleh Ustadz Abu Ihsan Al-Atsaary dalam pembahasan Mencetak Generasi Rabbani. Kajian ini disampaikan pada Selasa, 4 Shafar 1442 H / 22 September 2020 M.

Kajian Islam Ilmiah Tentang Mengajarkan Adab Makan Kepada Anak

Adab makan ini perlu diajarkan sejak dini kepada anak-anak. Sebenarnya adab makan ini bukan hanya perlu bagi anak, kita orang dewasa juga perlu memperhatikan adab ini. Hanya saja, mungkin karena tidak adanya pendidikan waktu ketika tentang hal ini, ketika sudah dewasa kita terbiasa dengan cara atau adab makan yang salah. Dan hal ini susah untuk diperbaiki.

Sebagai contoh, makan dengan tangan kanan, ini kalau tidak dibiasakan dari kecil, setelah dia beranjak dewasa nantinya, dia akan tetap melakukan hal yang sama, kalau dibiarkan dia makan dengan tangan kiri, setelah dewasa dia akan terbiasa juga makan dengan tangan kiri. Seperti kita lihat bahwa sebagian orang dewasa yang kadang makan dengan tangan kanan dan kadang juga dengan tangan kiri, tidak ada rasa bersalahnya ketika dia malan dengan tangan kiri. Bahkan kadang-kadang orang dewasa itu marah ketika diingatkan untuk makan dengan tangan kanan. Dan kita banyak lihat biasanya di dalam perjalanan safar, umroh atau haji, disitu ada makan bersama di restoran atau di ruang makan, kita perhatikan masih banyak orang-orang dewasa yang masih menggunakan tangan kiri untuk makan. Ini kadang-kadang reflek, dia tidak sadar menggunakan tangan kirinya untuk makan. Hal ini karena dia tidak terlatih dari kecil untuk makan dengan tangan kanan dan tidak menggunakan tangan kiri untuk makan.

Ini salah satu contoh bahwa benar kata pepatah: “Alah bisa karena biasa”, kalau kita membiasakan anak-anak kita makan dengan adab-adab Islami yang diajarkan Nabi, maka setelah mereka dewasa tidak akan seperti kita yang kadang-kadang refleknya  lupa baca bismillah, lupa pakai tangan kiri, kadang-kadang kita minum berdiri. Maka ini perlu kita tanamkan sejak dini pada anak-anak.

Adab makan ini sebenarnya sangat penting di dalam kehidupan manusia. Banyak perkara-perkara kesehatan itu berkaitan dengan adab makan. Cara makan yang salah bisa berujung kepada datangnya penyakit, munculnya penyakit. Maka tidak boleh kita sepelekan masalah ini. Kelihatannya kecil, tapi di dalam Islam, fiqih athimah (makan) termasuk salah satu fiqih yang sangat luas pembahasannya. Hampir semua buku-buku hadits menyantumkan ataupun memasukkan kitab al-athimah di dalam buku-buku mereka. Ini menunjukkan bahwa bab makan itu penting. Bahwa salah satu modal sehat adalah makanan dengan cara yang benar. Makan dengan cara yang salah merupakan pintu masuknya penyakit, terganggunya kesehatan jasmani. Maka kita tidak boleh meremehkan masalah ini.

Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam selalu memperhatikan masalah ini. Inilah pentingnya kita kadang-kadang untuk memperhatikan bagaimana cara makannya, kalau salah atau kalau ada yang kurang tepat atau tidak sesuai dengan adab Islami, itu perlu diluruskan supaya adab yang salah itu tidak melekat pada dirinya hingga terbawa-bawa sampai dewasa. Maka ini perlu latihan juga sehingga anak itu reflek makan dengan tangan kanan dan dia tidak mampu untuk makan dengan tangan kiri. Ada semacam pantangan atau aib baginya untuk makan menggunakan tangan kiri. Itu adalah pendidikan masa kecil. Demikian juga reflek dia membaca basmalah sebelum makan sehingga ini menjadi akhlak yang tertanam pada dirinya.

Di sini ada beberapa adab-adab makan yang perlu diajarkan kepada anak, seperti Nabi pernah berkata kepada ‘Umar bin Abi Salamah:

يَا غُلامُ سَمِّ اللَّه وكُلْ بِيمِينكَ، وكُلْ مِمَّا يَلِيكَه

Itu adab-adab makan, tiga poin yang merupakan adab makan yang disampaikan Nabi kepada ‘Umar bin Abi Salamah di meja makan:

“Wahai bocah, bacalah bismillah, makanlah dengan tangan kanan dan ambillah makanan yang terdekat darimu.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Lihat juga: Doa Mau Makan Yang Diajarkan Nabi

1. Mengambil makanan dengan tangan kanan dan tidak menyantapnya sebelum membaca bismillah

Mengambil makanan juga dengan tangan kanan dan makan juga dengan tangan kanan, ini adab. Kita menggunakan tangan kanan untuk perkara-perkara yang baik, perkara yang terpuji, perkara-perkara utama. Dan makan juga termasuk perkara yang baik, ini adalah salah satu sumber kehidupan manusia, hidupnya jasmani mereka dengan makan, maka kita gunakan tangan kanan.

Kata Nabi kepada bocah tersebut: “Makanlah dengan tangan kananmu dan tidak menyantapnya sebelum mengucapkan Bismillah”

Sebagian menambahkan “Bismillahirrahmaanirrahiim”. An-Nawawi menjelaskan dalam kitab Al-Adzkar bahwa pada dasarnya yang diucapkan itu adalah basmalah, yaitu bismillah. Tapi beliau menyebutkan di situ kalaulah seorang menyelam Bismillahirrahmaanirrahiim, maka itu tidak mengapa. Namun yang diperintahkan adalah membaca Bismillah.

Itu adab yang pertama yang perlu kita tanamkan kepada anak-anak kita. Dan itu sangat mendasar, karena kita menggunakan tangan kanan untuk hal yang bersih-bersih, yang baik-baik dan tangan kiri untuk membersihkan kotoran dan sebagainya. Maka jangan dicampuradukkan tangan yang kita gunakan untuk bersuci, membersihkan kotoran, dengan tangan yang kita gunakan untuk makan.

Mengucapkan Basmallah ini doa minta kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala keberkahan dari makanan tersebut. Dan kalau lupa kita membaca:

بِسْمِ اللَّهِ أَوَّلَهُ وَآخِرَهُ

“Dengan menyebut nama Allah dari yang pertama sampai yang terakhir.” (HR. Abu Dawud, An-Nasa’i, hadits shahih)

Ini perlu juga kita ajarkan kepada anak-anak kita yang kadang lupa, mereka langsung menyantap makanan itu dan lupa membaca Bismillah.

2. Menyantap makanan yang posisinya terdekat

Yang kedua adalah menyantap makanan yang posisinya terdekat dari kita. Ambillah makanan yang paling dekat dari kita. Kalau dia jauh, maka kita minta didekatkan kepada kita. Jangan kita menerobos ataupun menyerobot makanan yang jauh sehingga kita harus berdiri bahkan harus merangkak di atas meja, itu adab yang tidak baik di dalam hidangan makanan, tidak etis, ini menunjukkan sifat rakus ataupun tamak, itu harus kita hilangkan dari diri kita, demikian juga anak-anak kita.

Ini adab di meja makan yang harus diperhatikan. Sehingga di meja makan pun kita harus  memperhatikan akhlak. Terkadang seperti itulah anak-anak. Hal ni terjadi pada ‘Umar bin Abi Salamah yang dia mengambil makanan. Nabi melihat hal itu di hadapan beliau. Ini adalah anak tiri Nabi, yaitu anak yang dibawa oleh Ummu Salamah yang dari suaminya terdahulu, yaitu Abu Salamah.

Bagaimana penjelasan selanjutnya? Mari download mp3 kajian dan simak pembahasan yang penuh manfaat ini..

Download mp3 Kajian Mengajarkan Adab Makan Kepada Anak

Lihat juga: Cara Mendidik Anak dan Pentingnya Mencetak Generasi Rabbani


Artikel asli: https://www.radiorodja.com/49078-mengajarkan-adab-makan-kepada-anak/